Kenali Gejala Stres

Diposkan oleh safru | Saturday, June 13, 2009 | | 1 komentar »

Semua orang pernah mengalami stres dalam hidup. Hanya saja kemampuan masing-masing orang untuk mengelola stres berbeda-beda, tergantung karakter dan juga tingkat tekanan stres yang dialami masing-masing orang tersebut.
"Untuk itu makanya ada orang yang masih bisa tenang menghadapi masalah sedangkan yang lainnya mudah panik" kata Rudi Putranto dari Divisi Psikosomatik Departemen Penyakit Dalam fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Pada prinsipnya stres merupakan respon tubuh dan pikiran terhadap perubahan, ancaman atau peristiwa yang dapat berasal dari dalam (pikiran,kepercayaan,sikap) atau dari luar (kekalahan,kerugian,kehilangan,tragedi dan perubahan). Namun tidak semua stres bersifat negatif (distres) banyak pula stres yang bersifat positif dan menjadi pendorong pertumbuhan atau kesuksesan.
"Stres yang positif itu misalnya yang dialami saat persiapan menikah, atau mulai masuk sekolah. Sedangkan stres yang negatif itu saat terlilit utang, putus cinta atau caleg gagal" ujar Rudi.
Setiap orang yang mengalami stres melalui tahapan-tahapan yang gejalanya dapat diketahui melalui respon tubuh.Peringatan dini (alarm) tubuh itu dapat muncul berupa kesulitan buang air besar, sakit kepala, pusing melayang, tangan gemetar, sakit leher, nyeri punggung, otot-otot terasa kaku, banyak berkeringat pada ujung-ujung jari tangan dan kaki, gatal-gatal pada kulit tanpa sebab yang jelas, nyeri dada, perut kembung dan diare.
Jika gejala-gejala itu muncul tanpa disertai penyakit pada organ maka keluhan-keluhan itu bisa disebut psikosomatis yang muncul karena stres.
Dijelaskan, peringatan tubuh atas stres itu sebaiknya dikenali sehingga seseorang dapat melakukan pembenahan diri dan beradaptasi terhadap sumber stres. Jika tidak maka bukan tak mungkin stres berkembang ke tahap lanjut yang lebih parah.
Tahap lanjut dari stres dapat muncul berupa perubahan perilaku. Diantaranya terlihat murung, sedih, mudah tersinggung, berusaha menghindrakan diri dari orang banyak dan lebih suka menyendiri. Pada tahap ini, seseorang mulai membatasi komunikasi dengan orang disekitarnya dan kurang memperhatikan diri sendiri.
Orang ini harus segera mendapat dukungan dan pertolongan, sebelum memasuki tahapan kelelahan emosional, yang dapat berujung pada keinginan bunuh diri, sesuatu yang tidak mungkin dilakukan oleh orang yang tidak mengalami gangguan jiwa.
Untuk lebih mudahnya ada beberapa hal yang perlu kita ketahui mengenai "Manajemen Stres" antara lain :
1. Kenali perubahan sikap dan tubuh.
2. Berusaha menyesuaikan pola pikir : konstuktif, realistis, mengalir, adaptif dan jangan terburu-buru.
3. Berolah ragalah : kegiatan ini meningkatkan hormon endorpin yang memberi rasa senang dan rileks juga meningkatkan respon dan mental.
4. Lakukan relaksasi.
5. Makan dengan benar sesuai prinsip gizi berimbang. Sebaiknya jangan terlalu banyak mengonsumsi kopi, cokelat, dan makanan pedas. (wk)

Postingan Terkait Lainnya :


Widget by Astaqauliyah.Com

1 komentar

  1. berat badan ideal // November 25, 2010 at 1:34 PM  

    makasih tulisannya

Post a Comment

Friends Link

Friends