Sebelum penemuan antibiotik, ahli bedah terbiasa menjahit luka menggunakan benang tenun dengan perak. Mereka meyakini bahwa perak bisa mencegah infeksi. Selain itu, pembalut luka dalam perang dunia satu dilapisi dengan perak karena diyakini bisa membantu menyelamatkan hidup. Apa rahasia sehat dari logam berharga ini?Perak tidak hanya berfungsi sebagai perhiasan atau medali tetapi juga dimanfaatkan untuk menunjang kesehatan. Sebagaimana ditunjukkan dalam ribuan studi medis, perak mengandung antiseptik dan komponen penyembuh luka.
"Penelitian telah menunjukkan bahwa perak merupakan agen antimikroba kuat yang tidak beracun dan tidak menimbulkan iritasi," terang profesor di bidang mikrobiologi dari Manchester Metropolitan University, Valerie Edwards Jones.
"Studi-studi baru-baru ini menunjukkan bahwa perak bisa membunuh hingga 650 spesies mikroba patogen," tutur Jones, seperti dikutip situs dailymail.com.
Perak, terang Jones, terdiri dari ribuan ion-ion perak kecil. Ion-ion ini mencegah penyebaran bakteri, virus dan jamur dengan cara memasuki sel dan menonaktifkan protein. Akibatnya, mikroba tidak bisa berkembang biak dan mati, sehingga mencegah penyebaran infeksi.
Menurut Jones, dunia medis tertarik dengan perak karena kemampuannya membunuh bakteri resisten.
"Penelitian dengan Heart of England NHS Foundation Trust telah menemukan bahwa saat dipadukan dengan permukaan perlengkapan rumah sakit, perak bisa mengurangi kadar bakteri hingga 99 persen," terang pakar mikrobiologi Dr Richard Hastings dari perusahaan pembuat peralatan medis BioCote.
Hal ini, terang dia, selanjutnya akan mengurangi risiko infeksi superbug seperti MRSA, E.coli dan salmonella.
Gangguan kulit
Selain itu, perak juga dinyatakan efektif mengatasi gangguan kulit, seperti bekas terbakar dan luka."Perban perak sekarang banyak digunakan untuk membantu pemulihan luka. Dalam menangani luka yang berisiko mengalami iritasi dan ifeksi, perban perak tersebut terbukti sangat sukses," terang Jones.
Selain itu, lanjut Jones, perak juga bisa mengatasi kondisi kulit seperti eksem dan psiorasis. Krim yang mengandung satu persen perak bisa menekan peradangan yang terjadi pada kondisi alergi kulit ini.
Akan tetapi untuk penggunaan intenal, terang Jones, masih diperlukan studi lanjutan."Jika dikonsumsi langsung, Anda berisiko mengalami perubahan warna menjadi biru di bawah kulit," terang dia.
sumber: www.kalbe.co.id
informasi yang berharga dan bermanfaat.
oh bisa juga ya,makasih infonya ya ^_^
Hmmmm...saya baru tau....ternyata perak bisa menjadi pengobatan alternatif cegah infeksi di jaman dulu....terima kasih sharing infonya mas